Menceritakan sikap bersyukur yang pernah dilakukan

</amp-ad><p style=”padding: 0px; margin: 10px 0px; line-height: 28px;”></p><p style=”padding: 0px; margin: 10px 0px; line-height: 28px;”>Dalam kehidupan saya, saya telah memiliki kesempatan untuk bertemu dengan banyak orang dengan berbagai kesedihan yang tampaknya telah memberikan dampak yang sangat mendalam bagi jiwa mereka. Di saat-saat seperti ini, saya mendengarkan curahan hati para brother dan sister terkasih saya dan berduka bersama mereka atas beban mereka. Saya merenenungkan apa yang harus diucapkan kepada mereka, dan saya telah berkumpul untuk mengetahui bagaimana menghibur dan mendukung mereka dalam cobaan-cobaan mereka.Sering kali kesedihan mereka disebabkan oleh apa yang bagi mereka tampaknya sebagai suatu akhir. Beberapa ada yang menghadapi akhir dari suatu hubungan yang dihargai, seperti kematian seseorang yang dikasihi atau hubungan yang renggang dengan seorang anggota keluarga. Yang lain merasa mereka menghadapi akhir dari suatu harapan—harapan untuk menikah atau melahirkan anak atau mengatasi suatu penyakit. Yang lainnya mungkin menghadapi akhir dari iman mereka, ketika pengaruh-pengaruh yang membingungkan dan bertentangan di dunia menggoda mereka untuk mempertanyakan, bahkan meninggalkan, apa yang pernah mereka ketahui sebelumnya sebagai sesuatu yang benar.Cepat atau lambat, saya yakin bahwa kita semua mengalami saat-saat ketika kita merasa dunia seolah-olah runtuh, membuat kita merasa sendirian, frustrasi, dan terombang-ambing.Itu bisa terjadi kepada siapa pun. Tidak ada yang kebal.</p><section><p style=”padding: 0px; margin: 10px 0px; line-height: 28px;”>Setiap orang memiliki situasi yang berbeda, dan detail setiap kehidupan adalah unik. Walaupun demikian, saya telah belajar bahwa ada sesuatu yang akan membebaskan kita dari kesedihan. Ada satu hal yang dapat kita lakukan untuk membuat kehidupan menjadi lebih menyenangkan, lebih menggembirakan, bahkan mulia.Kita bisa bersyukur!Mungkin terdengar bertentangan dengan kebijaksanaan dunia untuk menyarankan bahwa orang yang dibebani dengan kesedihan hendaknya mengucap syukur kepada Allah. Tetapi mereka yang mengesampingkan perasaan getir mereka dan alih-alih memilih untuk merasa bersyukur dapat mengalami penyembuhan, kedamaian, dan pemahaman.Sebagai murid kita diperintahkan untuk “berterima kasih kepada allah dalam segala sesuatu,”1 untuk “membiarkan hati [kita] penuh dengan ungkapan terima kasih kepada Allah.”Mengapa Allah memerintahkan kita untuk bersyukur? Tapi<span style=”font-size: revert; background-color: var(–wp–custom–color–background);”> ada yang mungkin mengatakan, “Saya harus bersyukur untuk apa ketika kehidupan saya berantakan?”</span></p></section></div></article></main></div>